100 Hours Curry Masuk Indonesia, Bakal Buka di AEON Mall Tanjung Barat | RETAILITORY
Menyusul kesuksesan restoran kari seperti Go! Go! Curry, CoCo Ichibanya, dan Monster Curry; kini giliran 100 Hours Curry yang ikut menjajal pasar Indonesia.
Restoran asal Jepang ini akan dikelola oleh PT. Prima Kari Indonesia, perusahaan yang terafiliasi dengan salah toko roti dan toko kue sus populer di Indonesia. Cabang pertama 100 Hours Curry akan hadir di lantai 1 AEON Mall Tanjung Barat.
Sebelum membuka cabang di Indonesia, 100 Hours Curry baru mencicipi pasar Filipina. Menurut rencananya, restoran ini memang akan berfokus ke pasar Asia Tenggara sebelum mencoba ekspansi ke negara lain.
| 100 Hours Curry - Sumber: 100時間カレー |
Tampilan gerai 100 Hours Curry biasanya dibuat sederhana namun tetap menonjol dengan gambar makanan yang dipampang di bagian atas kasir atau pintu masuk. Kebanyakan gerai 100 Hours Curry hadir dengan ukuran yang compact.
Sesuai namanya, kari di restoran ini dimasak selama 100 jam untuk menghasilkan aroma yang lebih kuat dan tampilan yang lebih gelap. Menurut klaimnya, kari di sini merupakan hasil campuran lebih dari 20 rempah-rempah dan berbagai jenis sayur. Setelah dimasak, kari kemudian didiamkan selama beberapa hari untuk menghasilkan rasa yang optimal.
Di negara asalnya dan Filipina, restoran ini menyajikan nasi dengan belasan topping, misalnya: katsu ayam, telur omelet, kroket, kari daging sapi, daging shortplate, sayuran, daging babi, ikan goreng, shrimp cutlet, dan udang goreng.
| Nasi kari katsu ayam dengan telur omelet |
Selain kari, ada pilihan saus seperti demiglace (dengan bahan utama tomat), butter cream sauce (rasa mentega yang kuat) dan saus kari pedas.
Di negara asalnya, 100 Hours Curry dikenal sebagai restoran spesialis food court, mirip dengan restoran seperti Pepper Lunch, Doner Kebab, atau Sari Ratu yang sering ditemui di food court mal Jakarta. Fleksibilitas ini membantu restoran ini untuk ekspansi ke banyak tempat dalam jangka waktu pendek.
Hal ini agak berbeda dengan pendekatan yang dilakukan di Filipina. Di sana, restoran ini digabung dengan Tamoya Udon & Tempura untuk efisiensi ruang dan biaya.
PERJALANAN 100 HOURS CURRY
Sebagai informasi, 100 Hours Curry (100時間カレー) didrikan di Tokyo pada tahun 2013.[1] Popularitasnya makin melejit karena memenangkan festival seperti Kanda Curry Grand Prix pada 2014 dan 2016.
Meski dihadang pandemi pada 2020-2022, restoran ini berhasil menambah puluhan gerai baru.[2] Hingga Februari 2025, 100 Hours Curry memiliki 43 cabang di Jepang dan 1 cabang di Filipina.[3]
TREN KARI JEPANG DI INDONESIA
Seperti yang disebut di bagian awal tulisan, ada beberapa restoran kari Jepang yang mulai melebarkan sayapnya di Indonesia. Beberapa di antaranya bahkan tergolong sukses dengan belasan sampai puluhan cabang di Indonesia, misalnya Go! Go! Curry (Grup Kawan Lama) dan CoCo Ichibanya.
Meski Go! Go! Curry baru menapaki pasar Indonesia pada 2023, ekspansi restoran ini cukup kencang. Berdasarkan data Oktober 2025, restoran ini sudah berhasil membuka 19 cabang di Jabodetabek, Semarang, Bandung, Surabaya, Medan, Bali, dan Makassar.
CoCo Ichibanya sebagai jaringan restoran kari terbesar di dunia juga tidak mau kalah. Restoran yang dikelola oleh PT. Abadi Tunggal Lestari ini masih eksis dengan 11 gerai yang tersebar di Jabodetabek. Selain keduanya ada opsi restoran menarik seperti Monster Curry yang terkenal karena menu besar dan saus demiglace.
Ada pula jaringan restoran lokal 1868 Curry House yang masih terafiliasi dengan Hong Tang. Sebagai pembeda, restoran ini menghadirkan menu yang lebih variatif dan ramah kantong.
REFERENSI
[1] - https://prtimes.jp/main/html/rd/p/000000025.000042082.html
[2] - https://newscast.jp/smart/news/1912686
[3] - https://100hourscurry.jp/faq/index.html
Komentar
Posting Komentar