Sejarah Yoshinoya Indonesia, Pernah Hadir Tahun 1990-an | RETAILITORY
Meski makanan cepat saji di Indonesia sering dianggap sebagai budaya Barat, banyak pula restoran cepat saji Asia yang berhasil menembus pasar Indonesia. Salah satu di antaranya adalah Yoshinoya, restoran asal Tokyo yang didirikan pada 1899 oleh Eikichi Matsuda. Menurut situs resminya, nama Yoshinoya diperkirakan berasal dari kata "Yoshino", kota di mana pendiri Yoshinoya lahir.
Memasuki 1960-an, perekonomian Jepang mulai meningkat pesat seiring dengan industrialisasi dan perbaikan kualitas hidup penduduknya. Reputasi Yoshinoya sebagai restoran yang terjangkau dan cepat juga ikut melesat.
Yoshinoya PIK (Pantai Indah Kapuk) |
Meski begitu, perjalanan Yoshinoya sebagai pelopor beef bowl (gyudon) memang tidak mudah. Ekspansi masif yang dilakukan pada dekade 1970-1980an membawa malapetaka. Banyak yang menganggap kualitas Yoshinoya tidak terstandarisasi dan meninggalkannya. Akibatnya, Yoshinoya mengalami kebangkrutan pada awal 1980.[1]
Beruntung, usaha restrukturisasi yang dilakukan Yoshinoya berhasil mengembalikan citranya di mata masyarakat.
Memasuki 1990an, Yoshinoya mulai mencoba memperluas jangkauannya ke pasar luar negeri. Di antaranya adalah Tiongkok, Taiwan, Amerika Serikat, Singapura, Filipina, dan Indonesia.
ERA 1990-AN
Sekitar akhir Oktober 1993, Yoshinoya D&C Co. Ltd. meneken kontrak waralaba dengan perusahaan patungan Grup Hero dan Aneka Kimia Raya (AKR Group), yakni PT Yoshindo Pakarguna. Kontrak waralaba tersebut mencakup operasional gerai selama 10 tahun dengan opsi perpanjangan setiap 5 tahun.[2]
Kala itu, Yoshinoya memiliki 421 gerai di Jepang dan 79 gerai di lima negara lain. Sekitar akhir 1994, gerai pertamanya dibuka di Pondok Indah Mall, disusul dengan gerai kedua dan ketiga di Mal Kelapa Gading dan Mal Ciputra Jakarta.[3]
Menu yang ditawarkan berfokus pada nasi mangkuk dengan ayam panggang kecap dan nasi daging sapi shortplate sebagai andalan. Semua menu yang dihadirkan juga Halal.
Dalam rencana jangka menengah, Yoshinoya kala itu merencanakan gerai tambahan di Plaza Senayan, Pasar Festival (sekarang Plaza Festival), Lippo Supermal, dan Pasaraya Blok M. Nilai investasinya ditaksir mencapai Rp4,5 miliar (senilai Rp44 miliar pada 2025).[4]
Sayangnya usia Yoshinoya Indonesia tidak bertahan terlalu lama. Krisis dan kehancuran ekonomi pada 1998 diperkirakan sebagai salah satu penyebabnya.
2010-2025
Seiring dengan meningkatnya pamor J-pop dan kebudayaan Jepang di Indonesia. Nama Yoshinoya juga ikut dikenal oleh turis maupun diaspora Indonesia.
Yoshinoya akhirnya kembali ke pasar Indonesia pada 2010.[5] Kali ini, usahanya dikelola PT. Multirasa Nusantara, perusahaan yang terafiliasi dengan Charoen Pokphand (Thailand), Wings Group, dan pihak principal (Yoshinoya Jepang).
Yoshinoya Grand Indonesia - Sumber: Dokumentasi pribadi |
Gerai pertamanya sendiri dibuka di Lantai 3A Grand Indonesia. Targetnya tetap menyasar kalangan menengah dengan harga terjangkau. Identitas gerainya dibuat lebih ngejreng dengan elemen kayu yang dikombinasikan dengan ornamen berwarna jingga.
Interior Yoshinoya |
Kali ini, Yoshinoya juga mencoba menyesuaikan variasi menu dengan lidah lokal. Di samping menu gyudon, gorengan dan salad yang seringkali dianggap sebagai ciri khas Hoka-Hoka Bento juga ditawarkan di sini.
Perjalanan Yoshinoya bisa dibilang berhasil. Hingga Juli 2025, tercatat ada 182 gerai yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Indonesia merupakan salah satu pasar terbesar Yoshinoya, selain Jepang dan Tiongkok.[6]
Interior Yoshinoya (2) |
Selain di mal, Yoshinoya juga memiliki banyak gerai yang berdiri sendiri. Di antaranya di PIK, Mangga Besar, Semarang, dan Banyumas.
Meski berhasil menarik minat masyarakat Indonesia, persaingan Yoshinoya dan kompetitornya juga tergolong sengit. Apalagi ada restoran sejenis seperti Sukiya, Hokben, dan Kimukatsu.
Keberhasilan ini diperkuat dengan kolaborasi dan pengadaan menu lokal yang unik. Beberapa contohnya adalah sambal korek, es kopi susu, es cendol gula aren. Hal ini juga dikombinasi dengan perusahaan afiliasi FamilyMart, Aquaviva (air minum) dan Floridina (minuman jeruk).
Kebanyakan gerai Yoshinoya juga menghadirkan area gashapon untuk pengunjung yang ingin mengoleksi mainan kecil.
REFERENSI
[1]- https://www.yoshinoya.com/history/
[2] [4] - https://jawawa.id/newsitem/new-japanese-restaurant-1447893297
[3] https://news.nissyoku.co.jp/news/nss-7619-0018
[5] https://life.oricon.co.jp/news/69043/
[6] https://www.yoshinoya-holdings.com/ir/report/number_of_groupstores/
Komentar
Posting Komentar