HLA Central Park: Serbuan Fast Fashion Tiongkok ke Indonesia | RETAILITORY

Setelah Singapura dan Malaysia, kini giliran Indonesia yang dijadikan destinasi bagi merek fesyen Tiongkok. Sebelumnya, merek seperti XTEP, Beneunder, dan ANTA juga melakukan ekspansi ke Indonesia.

Salah satu merek lain yang ikut mencoba peruntungannya adalah HLA (海澜之家). Pada Agustus 2025, HLA membuka gerai ketiganya di lantai UG Cental Park Mall, Jakarta.

Bagi yang belum tahu, HLA merupakan toko fast fashion yang berfokus pada pakaian laki-laki. Oleh karena itu, ukuran toko nya tidak sebesar H&M dan Zara. Dari aspek desain, gerai ini hadir dengan pencahayaan putih yang terang dan tata ruang yang terbuka.

Tampilan gerai HLA Central Park

Secara umum, HLA menawarkan tiga kategori produk utama: atasan, bawahan, dan aksesoris. Kebanyakan aatasan yang ditawarkan HLA berupa kaos polo, dan round neck. Meski porsinya sedominan kaos, ada pula pakaian seperti hoodie, kemeja, dan sweter. Celana yang dijual di HLA hadir dalam beberapa varian, mulai dari celana chino pendek sampai dengan denim.

Karakter pakaian yang ditawarkan HLA cenderung santai dan modern dengan tampilan sederhana. Beberapa produknya dilengkapi dengan teknologi breathable dan quick dry. Sementara itu, kategori dengan produk yang paling minim di toko HLA adalah aksesoris, meliputi produk kaos kaki dan dasi.

Suasana toko - Sumber - HLA Global/Instagram

Sama seperti toko fast fashion lain, HLA menawarkan harga yang relatif terjangkau dengan baju termurah pada rentang harga Rp100.000 - Rp200.000.

Selain di Central Park, HLA memiliki cabang di AEON Mall BSD City, Lippo Mall Kemang (soon) dan AEON Mall Deltamas.

Di negara asalnya, HLA menanungi beberapa merek lain, termasuk HLA Jeans, Yeehoo, HLAF2C, dan OVV. Merek yang terakhir disebut merupakan lini fesyen perempuan.

Strategi HLA untuk mencapai kesuksesan di Tiongkok adalah ekspansi masif ke kota tingkat II dan III. Langkah ini diambil untuk mendahului merek internasional seperti Zara yang lebih selektif dalam memilih lokasi.[1]

Strategi tersebut didukung dengan pemasaran yang mendekatkan diri ke anak muda. Contoh perwujudannya adalah pemanfaatan aktor sebagai model dan duta merek. Ada juga kolaborasi spesial dengan kreator seni untuk produk terbatas.

Hal yang mirip juga diterapkan di Indonesia. Buktinya, lokasi pertama HLA Indonesia justru berada di AEON Mall Deltamas, bukan mal mentereng di tengah kota seperti Grand Indonesia dan Senayan City.

REFERENSI

[1] - https://equalocean.com/analysis/2020051713987

Komentar