Abercrombie & Fitch Ekspansi ke Indonesia, Gerai Pertama di Grand Indonesia | RETAILITORY
Setelah puluhan tahun memasuki pasar Asia, Indonesia akhirnya kebagian 'jatah' Abercrombie & Fitch (A&F). Toko pakaian asal Amerika Serikat ini diboyong oleh Mitra Adiperkasa (MAP), pemegang lisensi Zara sampai dengan Starbucks.
Gerai pertama A&F rencananya akan ada di West Mall Grand Indonesia. Beberapa kabar juga menyatakan bahwa gerai keduanya akan hadir di Tunjungan Plaza Surabaya.
Abercrombie & Fitch Grand Indonesia menempati lantai 1 di unit MA2. Sebelumnya, area ini diisi oleh Mango, toko pakaian perempuan yang dikelola juga oleh MAP.
Abercrombie & Fitch Indonesia |
Ekspansi ini memang agak mengejutkan buat banyak kalangan, mengingat pamor A&F yang sudah turun jauh dibanding era 2000-an awal. Secara umum, Abrecrombie & Fitch Indonesia merupakan yang pertama di Asia Tenggara karena gerai di Singapura sudah tutup sejak 2021.
Berbeda dengan stigma lamanya, A&F kini tampil lebih inklusif dengan produk pakaian untuk segala kalangan, baik itu pria dewasa, wanita dewasa, bahkan anak-anak. Gaya produk A&F lebih formal dan minimalis, sesuai dengan targetnya yakni usia 20-an sampai kalangan milenial.
Sebagai konteks tambahan, pakaian dan gaya promosi Abercrombie & Fitch dulu menimbulkan kontroversi karena mengeksploitasi tubuh pegawai. Pegawai pria diminta tampil layaknya model celana (tidak menggunakan baju). Suasana tokonya lebih mirip dengan klub malam dibandingkan toko pakaian.
Perubahan dari era tersebut tercermin dari etalase produknya. Sekarang, pengunjung bisa menemukan kemeja, blazer, kaos, gaun formal, hoodies, jaket, bahkan piyama. A&F juga menjadikan pakaian denim sebagai produk andalan. Semua koleksi ini didesain dengan sentuhan minimalis tanpa mengekspos tubuh secara ekstrim.
Toko A&F generasi baru didesain dengan pendekatan yang lebih terbuka untuk semua orang. Interior yang dulunya remang-remang kini diperbarui dengan suasana yang lebih lembut dan hangat. Elemen kayu menjadi salah satu bagian utama pada interiornya.
Secara pricing, Abercrombie & Fitch memang tidak semurah toko fast fashion. Menurut beberapa orang, pakaian di A&F kini dipasarkan sedikit lebih premium.
PERJALANAN SINGKAT ABERCROMBIE & FITCH
Meski sudah berdiri sejak 1892, toko Abercrombie yang kita kenali saat ini sebenarnya baru muncul sekitar 1990-an. Pada masa awal kemunculannya, Abercrombie dikenal sebagai toko pakaian olahraga dan peralatan berburu.[1]
Memasuki dekade 90-an, Mike Jeffries duduk di posisi CEO Abercrombie & Fitch. Keberadaannya membawa skandal sekaligus kesuksesan besar bagi perusahaan. Pada masa itulah, A&F bertransformasi sebagai merek pakaian yang hip untuk anak muda. Hal ini ditandai dengan harga produk yang lebih terjangkau serta iklan provokatif untuk memancing anak muda. Dirinya juga diterpa skandal terkait eksploitasi model.
Memasuki 2010-an, A&F mulai diterpa masalah. Produk fast fashion dari H&M sampai dengan Zara mulai menggempur pasar dunia. Stigma A&F sebagai merek yang dinilai ofensif dan usang makin kuat di mata publik.[2]
Ketika Mike Jeffries turun takhta pada 2014, manajemen baru langsung memutar balik kapal. Rebranding dan perubahan produk dilakukan untuk menghasilkan citra positif di mata masyarakat. Beruntung, manajemen baru A&F berhasil melakukan perubahan positif.[3]
Per 2025, Abercrombie & Fitch Asia memiliki gerai di Jepang, Tiongkok Taiwan, Hong Kong, Kuwait, Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab
Apakah kalian pernah memiliki pengalaman berbelanja atau menggunakan produk Abercrombie & Fitch? Bagaimana pendapat kalian soal wajah baru Abercrombie?
REFERENSI
[1] - https://fieldethos.com/the-strange-journey-of-abercrombie-fitch/
[2] - https://www.theguardian.com/film/2022/apr/19/abercrombie-fitch-netflix-documentary-fashion-discrimination
[3] - https://www.forbes.com/sites/pamdanziger/2024/06/27/how-abercrombie--fitch-engineered-its-dramatic-turnaround-and-will-keep-moving-forward/
Komentar
Posting Komentar