REVIEW: CGV Central Park
Terletak di Lantai 8 Central Park Mall, CGV Central Park pertama kali dibuka pada tahun 2010 dengan posisi terpisah dari area ritel lain. Sehingga perlu perjalanan yang lebih panjang untuk mencapai bioskop.
Akses bioskop: 1) Eskalator dari lantai 3 (sebelah Ta Wan, dekat Gramedia) menuju lantai 8 tempat bioskop berada, 2) Menggunakan lift/elevator yang langsung menuju ke bioskop
Ketika masa awalnya, bioskop yang saat itu masih bernama Blitzmegaplex mengusung konsep futuristik dengan suasana remang-remang, LED strip berwarna biru dan ornamen langit-langit yang bergelombang seperti foto di bawah.
Tampilan lama CGV CP - Sumber foto: Blitzmegaplex Indonesia/Facebook
Namun, seiring dengan perubahan nama dari Blitz ke CGV, bioskop ini juga mengalami perubahan wajah (catatan: interior auditorium/cinema tidak berubah) sehingga tampilannya seragam dengan bioskop CGV lain yang menerapkan gaya industrial.
Setelah direnovasi, bioskop CGV Central Park menghadirkan beberapa fasilitas baru untuk memanjakan penonton sambil menunggu film seperti Crunchy Zone, Popcorn Zone, Warung Kopi, dan Toy Spot. Bagian Crunchy Zone sendiri menjual berbagai jajanan berupa gorengan seperti: cireng, siomay, baso sate, dan cheese bite.
Bagian depan bioskop
Area self ticketing dan ticket box
Sayang ketika mengunjungi bioskop ini, semua mesin self ticketing yang ada tidak dapat digunakan. Entah karena jarang digunakan atau memang sedang mengalami gangguan, padahal kondisi bioskop saat itu sedang ramai.
Selain itu, AC di area bioskop sepertinya saat itu tidak bekerja dengan baik, sehingga terasa agak panas (meski tidak sampai berkeringat). Hal ini sepertinya cukup sering terjadi di sini karena ada orang lain yang juga mengeluhkan masalah ini.
Lobby bioskop
Dengan lobby yang luas dan jarak ceiling to floor yang tinggi, bioskop ini terkesan lapang dan nyaman meski dalam kondisi ramai penonton. Hal ini bisa jadi poin plus dibanding lobby Taman Anggrek XXI yang bagi saya pribadi terkesan sumpek.
Di CGV Central Park, penonton diberi beberapa opsi menonton. Mulai dari kelas reguler, kemudian ada Satin yang menjadi format bioskop yang memberi pengalaman mewah dengan harga lebih terjangkau. Selain itu, penonton juga bisa menonton film sambil berbaring santai di kasur di bioskop Velvet. Untuk merasakan sensasi gerakan, atau suasana berupa cahaya, aroma, air, hingga angin seperti di dalam film, penonton bisa menjajal 4DX.
Lounge untuk penonton Velvet
Lobby kelas Velvet yang baru saja direnovasi ini merupakan hasil kolaborasi CGV dengan Coway yang dikenal dengan peralatan pembersih udara dan air (air & water purifier).
Dari aspek pelayanan, baik itu pegawai di bagian popcorn zone hingga usher yang menjaga pintu audi tergolong responsif dan ramah, meski pelayanannya agak lambat. Namun, hal ini bisa dimaklumi karena kondisi bioskop saat itu memang ramai.
Audi 1 | 284 kursi | Reguler
Seperti yang dijelaskan pada bagian awal, ruang pemutaran film atau disebut auditorium oleh CGV tidak mengalami perubahan berarti setelah renovasi Blitz menjadi CGV.
Bagian dalam audi 1
Secara umum kursi yang saya tempati masih tergolong bersih, seperti bioskop-bioskop lain meski warnanya terlihat mulai sedikit berubah. Susunan kursinya juga cukup curam, sehingga pandangan tidak mudah terganggu oleh kepala penonton di barisan depan.
Layar audi 1
Bagi saya yang tergolong awam, kualitas gambar yang dihasilkan agak kurang tajam, dengan kecerahan gambar yang cukup, tidak buruk, tapi bukan yang terbaik juga buat saya. Mengingat audi yang ada di CGV Central Park cenderung berukuran besar, tidak mengejutkan juga kalau ukuran layar yang ada dirasa cukup besar.
Sisi lain dari audi 1
Dari segi suara, tergolong biasa saja dengan beberapa hal yang masih terasa kurang maksimal, seperti bass yang tidak begitu kuat. Berdasarkan apa yang saya rasakan, suara musik pada film pun terkesan sedikit mengendap dibanding suara vokal atau dialog pada film. Mungkin perlu kalibrasi ulang lagi.
Sebenarnya, bagi penonton yang tidak memedulikan atau memerhatikan urusan kualitas suara dan gambar secara spesifik, hal ini bukanlah masalah besar.
Saya pribadi agak mengharapkan supaya bagian dalam auditorium/cinema juga bisa direnovasi dengan mengganti peralatan yang sudah mulai usang dengan yang lebih baru, mengingat bioskop ini berada di salah satu mal populer di Jakarta.
DATA
Harga Tiket Masuk (HTM) Bioskop
Senin - Kamis: Rp55.000
Jumat: Rp60.000
Sabtu - Minggu: Rp70.000
Sweetbox (untuk 2 orang)
Senin - Kamis: Rp120.000
Jumat: Rp130.000
Sabtu - Minggu: Rp150.000
4DX
Senin - Kamis: Rp100.000
Jumat: Rp110.000
Sabtu - Minggu: Rp120.000
Satin
Senin - Kamis: Rp80.000
Jumat: Rp90.000
Sabtu - Minggu: Rp100.000
Velvet (2 orang)
Senin - Kamis: Rp240.000
Jumat: Rp300.000
Sabtu - Minggu: Rp400.000
11 Auditorium | Regular, Sweetbox, 4DX, Satin, Velvet
Auditorium 1: 284 seats
Auditorium 2: 378 seats
Auditorium 3: 62 seats (Velvet)
Auditorium 4: 42 seats (Velvet)Auditorium 5: 144 seats (4DX)
Auditorium 6: 187 seats
Auditorium 7: 241 seats
Auditorium 8: 172 seats
Auditorium 9: 174 seats
Auditorium 10: 172 seats
Auditorium 11: 74 seats (Satin)
Komentar
Posting Komentar