Bioskop Mulai Kembali Dibuka September 2021, Bagaimana Kondisinya?


Setelah ditutup sejak tanggal 22 Juni 2021 lalu, sebagian bioskop di DKI Jakarta mulai dibuka kembali pada tanggal 16 September 2021 dengan kapasitas 50%. Jaringan bioskop XXI, CGV, hingga Cinepolis sendiri sudah mengumumkan info ini pada akun media sosial masing-masing.
 
Ilustrasi - Dokumentasi pribadi

Sumber: Cinepolis Indonesia

Untuk memasuki bioskop di DKI Jakarta, nantinya terdapat beberapa hal yang perlu diketahui dan dipatuhi penonton, seperti: 
  • Sudah 2 kali divaksin (mempunyai aplikasi PeduliLindungi)
  • Menerapkan protokol kesehatan
  • Berusia 12 tahun keatas
  • Beberapa wilayah mungkin memperbolehkan/tidak memperbolehkan penjualan makanan/minuman

Daerah di luar DKI Jakarta (terutama Jabodetabek) juga sudah mulai mengambil ancang-ancang atau bahkan sudah membolehkan bioskop menyajikan film kepada khalayak umum, misalnya di Semarang, Yogyakarta, Manado, dan juga Medan yang membuka bioskop untuk pertama kalinya sejak Maret 2020.

Meski bioskop sudah berangsur kembali buka, hal ini tidak berarti para pengusaha bioskop akan langsung mendapat keuntungan seperti masa sebelum pandemi. Apalagi jika kita melihat kondisi bioskop yang masih merugi, seperti CGV (PT Graha Layar Prima) yang masih merugi sebesar Rp186 Milliar pada semester I-2021. Kondisi ini juga tidak terlepas dari keberadaan varian baru COVID-19 yang membuat banyak orang mengundurkan niatnya untuk ke bioskop.

Salah satu korban pandemi ini adalah Lotte Cinema, jaringan bioskop asal Korea Selatan ini keluar dari pasar Indonesia dengan menutup cabang pertamanya yang baru berusia kurang lebih satu tahun saat pandemi terjadi. Berdasarkan pengamatan saya, banyak faktor yang memengaruhi kegagalan Lotte Cinema untuk menembus pasar Indonesia, seperti kurangnya exposure dan promosi saat bioskop ini dibuka untuk umum. Tetapi, satu hal yang pasti, pandemi menjadi pukulan akhir yang telak bagi Lotte Cinema.

Selain itu, ada bioskop independen yang modalnya tergolong kecil dibanding jaringan bioskop besar. Misalnya, E-Plaza Semarang yang akhirnya tersungkur setelah dibuka selama kurang lebih 15 tahun (2006). Memang, kondisi bioskop ini sebelum pandemi sepertinya sudah tidak lagi pada performa terbaiknya. Tetapi, konsep bioskop ini secara keseluruhan cukup menarik, karena  bioskop ini menggabungkan fasilitas berupa restoran, bar, tempat karaoke, dan lounge untuk memanjakan penonton. Bisa dibilang mirip dengan KOTA Cinema Mall.

Dengan kondisi seperti ini, bagaimana masa depan bioskop di Indonesia (paling tidak untuk beberapa bulan ke depan)? Tentu sangat sulit rasanya, untuk mengembalikan kerugian yang sudah diderita selama satu tahun dalam waktu sekejap. Meski begitu, dalam beberapa waktu belakangan pembukaan bioskop baru yang sempat tertunda akhirnya terlaksana, seperti XXI Tentrem Semarang, IMAX di Delipark Medan, dan XXI City Centrum.

Pada akhirnya, kita hanya bisa berharap agar pandemi bisa semakin terkendali. Agar bisnis di semua sektor, terutama industri bioskop yang masih luntang-lantung bisa membaik atau bahkan kembali seperti sediakala.

REFERENSI 

Komentar

Popular Posts