Citywalk Gajah Mada - Speand Blog
Popularitas Glodok - Gajah Mada yang mentereng sejak dulu menimbulkan kehadiran banyak proyek besar berupa hotel, restoran, sampai pusat perbelanjaan. Salah satu di antaranya adalah Citywalk Gajah Mada, sebuah proyek mixed-use (ruang ritel + hotel Holiday Inn) besutan Duta Anggada yang beralamat di Jalan Gajah Mada No. 211, Jakarta Barat.
Salah satu sudut atrium - Sumber: Medsos Citywalk Gajah Mada
BACKSTORY
Dalam perjalanannya, proyek yang awalnya dikenal sebagai Galeria Glodok/Citylofts Gajah Mada ini sempat mengalami masalah. Semua diawali sengketa pada tahun 1984 terkait ahli waris lahan yang pada akhirnya dimenangkan Pemprov DKI Jakarta [1].
Masalah pun dianggap selesai, sehingga serifikat HGB (hak guna bangunan) diberikan kepada PT Duta Anggada Realty Tbk. Masuk ke tahun 2006, proyek ini akhirnya mulai dibangun. Pada awalnya, jaringan hotel Aston bergabung untuk mengurus condominium hotel (condotel) di tempat ini. Belakangan, manajemen hotel berpindah tangan ke Holiday Inn.
Dua dekade berlalu sejak masalah ahli waris lahan (2007), tiba-tiba masalah yang sama terjadi lagi karena adanya klaim Tiongkok atas kepemilikan lahan bekas kantor Kedutaan Besar Tiongkok. Tidak lama berselang, ada krisis ekonomi 2008 yang menghantam sehingga pembangunan proyek ini melambat.
Setelah diterjang berbagai badai, pembangunan proyek ini kembali dilanjutkan dengan senyap tanpa banyak pemberitaan. Akhirnya, Citywalk Gajah Mada selesai dibangun dan mulai dibuka untuk publik pada akhir 2018.
Citywalk Gajah Mada terdiri dari 4 lantai retail dengan susunan tenant yang mirip dengan 'kakaknya', Citywalk Sudirman. Mayoritas lahan diisi tenant F&B tanpa tenant skala besar maupun fast-fashion (misal H&M, Uniqlo, dkk.). Dengan formasi tenant seperti ini kemungkinan target pengunjungnya adalah para penghuni hotel dan pekerja kantoran di daerah sekitar.
Salah satu sudut mal - Sumber: Medsos Citywalk Gajah Mada
Seperti apa opsi F&B yang ada di Citywalk Gajah Mada? Bagi saya lumayan variatif. Mulai dari minuman kopi, makanan lokal yang sering kita kenal seperti gado-gado, bakmi, sampai masakan Jepang dan Tiongkok ada di sini. Di lantai dasar (GF) Anda bisa menemukan Kopi Kenangan, Imperial Kitchen & Dimsum, Duta Bakery, Lewis & Caroll, dan Singapore Koo Kee. Kemudian di lantai 1, terdapat Gyu-Kaku, Bakmitopia.
Naik lagi ke lantai 2, opsi kuliner yang lebih terjangkau makin bervariasi karena terdapat food court (ukurannya tergolong kecil). Food court ini diberi namanya Food Festival. Selain itu, ada juga Suan Suan Shabu Shabu.
Seperti yang tadi sebut, pilihan tenant non-F&B di mal ini tidak banyak. Ada co-working space seperti Kantorkuu. Bagi yang ingin melatih kebugaran, bisa melakukannya di Anytime Fitness. Untuk supermarket, mal ini tidak ada. Tetapi terdapat Indomaret di lantai 3.
Ketika pandemi mulai terjadi, usia mal ini masih tergolong baru. Oleh karena itu, ada banyak space kosong yang masih belum diisi tenant sampai saat ini.
Bila ingin berwisata belanja selepas berkunjung ke sini, terdapat LTC Glodok, Pasar Lindetives, Harco Glodok, Pasar Glodok, sampai Pancoran Chinatowm Point yang bisa dijadikan pilihan karena lokasi yang tidak jauh dari Citywalk Gajah Mada. Mungkin satu hal yang perlu dimaksimalkan mal ini, yakni usaha menambah tenant yang hype agar mal ini tetap hidup pada akhir pekan.
Tenants:
- Kopi Kenangan
- Ramen 38 Sanpachi
- Katsukita (opening soon)
- Zap Clinic
- Indomaret
- Kopte
- Chigo x Flip Burger
- Limau
- Otten
- Fore Coffee
- Imperial Kitchen
- Gado-Gado Cemara
- Gyu-Kaku
Facilities:
- Function hall - Lantai 6
- Holiday Inn Hotel & Suites
[1] Detikcom, Eks Kedubes Cina di Glodok Berganti Rupa, 2007.
Komentar
Posting Komentar