Sejarah Hartz Chicken Buffet Indonesia: Restoran AYCE Legendaris Era 1990-an | RETAILITORY

Pecinta ayam goreng dan anak generasi 1990-an mungkin tidak asing dengan nama Hartz Chicken Buffet. Sesuai namanya, restoran yang didirikan pada 1972 ini menjadikan ayam sebagai menu andalan.

Berbeda dengan konsep KFC yang menunya per paket atau per satuan, restoran asal Texas ini hadir dengan konsep prasmanan sepuasnya (all-you-can-eat).

PERJALANAN DI INDONESIA
Pada masa tersebut, konsep AYCE masih sangat jarang ditemui di pusat perbelanjaan. Hanya ada Hanamasa, Sizzler, dan Dipitdeep yang muncul sekitar 1990-an.

Satu-satunya Hartz Chicken Buffet yang tersisa di Asia - Sumber: Hartz Chicken Malaysia

Hartz Chicken Buffet Indonesia memulai perjalanannya dengan gerai perdananya di Lippo Supermal Karawaci pada 8 November 1996. Restoran ini dioperasikan oleh PT. Sierad Pangan, perusahaan yang juga operator Wendy's Indonesia. Kala itu, setiap pengunjung dibebani Rp10.000 (sekitar Rp85.000 pada 2025) untuk menikmati AYCE.[1]

Pada masa yang berdekatan, Hartz Chicken Buffet melakukan ekspansi ke negara lain seperti Tiongkok dan Malaysia.

Selain sebagai operator lokal, Sierad juga memborong 51-54% saham Hartz Chicken International Inc. seharga US$3 juta. Seiring dengan kesuksesannya, angka tersebut kemudian naik menjadi 76%.[2]

Sepanjang perjalanannya, Hartz Chicken Buffet (HCB) menghadirkan ratusan menu dengan variasi menu yang beragam, termasuk ikan goreng, buah-buahan, minuman ringan, coleslaw, es krim, roti gulung, puding roti mentega, dan salad buah.

Pilihan menu di Hartz Chicken Amerika - Sumber: Hartz Chicken/Instagram

Untuk opsi ayam, terdapat chicken tender, crispy fried chicken, ayam panggang, kalkun panggang. Sebagian hidangan lain yang ditawarkan HCB adalah nasi, pasta, mashed potatoes + gravy sauce, kentang goreng, onion ring, dan nasi goreng.

Pilihan ayam goreng di Hartz Chicken Amerika - Sumber: Hartz Chicken/Instagram

Biasanya, pengunjung yang makan di sini diberi secarik kertas tanda reservasi berisi nomor meja dan rangkaian peraturan yang perlu ditaati.

Beberapa peraturan yang diadakan adalah larangan membawa pulang makanan, tidak boleh menyisakan makanan. Kertas tersebut juga diberi kuesioner tertulis untuk kritik saran.

Tak lama setelah Hartz Chicken Buffet hadir, masalah besar muncul. Krisis finansial yang terjadi pada 1997-1998 membuat PT. Anwar Sierad kocar-kacir untuk menyelamatkan perusahaan. Saham Hartz Chicken International Inc. yang dipegang Sierad pun dijual ke pihak lain.[3]

2000-AN
Ketika pertama kali dibuka, Hartz Chicken Buffet berencana untuk membuka cabang di Bandung, Bogor, Surabaya, dan Bali.[4] Meski sempat diguncang krisis, Hartz berhasil memiliki cabang di beberapa kota misalnya di Villa Melati Mas (Tangerang), Bogor, Bandung, Yogyakarta, Surabays, dan Bekasi.

Di Jakarta, Hartz Chicken Buffet juga memiliki cabang di Mal Taman Anggrek dan Plaza Festival.

Hartz Chicken Buffet Indonesia yang performanya merugi kemudian dijual Sierad pada 2006. Restoran tersebut dan Wendy's dijual ke PT Laris Boga Dipa untuk mengurangi beban perusahaan.[5]

Sebagian cabang yang masih 'selamat' diubah menjadi Heartz Chicken Buffet, di antaranya Bekasi Cyber Park, Gading Food City, dan Plaza Festival. Sayangnya, merek tersebut gagal bertahan lama. Heartz Chicken Buffet menutup operasionalnya sekitar 2013.

Bagi masyarakat yang rindu dengan Hartz, opsi terdekat yang bisa ditempuh adalah Malaysia. Negara tersebut masih memiliki satu cabang Hartz Chicken Buffet di Plaza Sarawak.

REFERENSI
[1] [4] - https://jawawa.id/newsitem/new-franchise-has-come-1447893297

[2] - Witcher, S. K. (1998). Showing Pluck: Jakarta Businessman Fights to Save His Chicken Empire. Wall Street Journal.

[3] - ewi. (1998, January 27). Sierad Produce Lepas 11 Perusahaan. Berita Yudha, 3.

[5]- https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-503080/sierad-produce-jual-wendys-dan-hartz-chicken

[6] - https://www.facebook.com/p/HEARTZ-CHICKEN-BUFFETINDONESIA-100079664414127/