Bagaimana Sejarah Perjalanan ACE Indonesia Hingga Menjadi AZKO? | RETAILITORY
PERJALANAN ACE DI INDONESIA
Gerai pertama ACE di Lippo Supermal membawa kesuksesan. Apalagi jaringan toko perkakas dan perlengkapan rumah yang branded masih sulit ditemui. Pada 17 Juli 1996, ACE membuka gerai keduanya di Megamal Pluit (sekarang Pluit VIllage) dengan luas area 1.500 m2. Pada masa itu, biaya pembangunan gerai ACE membutuhkan biaya USS500.000-US$600.000.[1]
Pada awalnya, ACE memang cenderung ekspansi ke pusat perbelanjaan kelas menengah atau menengah atas skala kakap seperti Pasaraya Blok M.
Sebagai informasi, Indonesia merupakan negara Asia pertama yang dimasuki ACE. Menurut vice president ACE Hardware Corporation (Paul M. Ingevalson), pemilihan Indonesia tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi dan pembangunan masif. Keputusan tersebut terbukti benar, karena gerai ACE terus bertambah.
Untuk mensiasati krisis moneter yang menerpa Indonesia, ACE Indonesia kala itu memperbanyak produk lokal. Meski diterpa masalah, ACE berhasil meningkatkan penjualan hingga 15-20% (1997).[2] Spesialisasinya sebagai supermarket perkakas menghasilkan posisi dan ceruk pasar yang unik. Dengan begitu, persaingan yang dihadapi juga tidak terlalu ketat.
Hingga 1998, ACE memiliki 4 gerai di Indonesia: Lippo Supermal Karawaci, Megamal Pluit, Pasaraya Blok M, dan Mal Puri Indah.[3] Memasuki tahun 2005, jumlah gerainya bertambah menjadi 15 dengan beberapa gerai di Surabaya, Medan, dan Balikpapan.
Pada 2011, Grup Kawan Lama membuka mal Living World Alam Sutera, di dalamnya terdapat ACE terbesar di dunia dengan 2 lantai dan luas -/+ 15.000 m2.[4]
Seiring waktu berjalan, ACE mulai menembus kota-kota kecil di luar Jabodetabek. Keberhasilan ini tidak terlepas dari usaha Grup Kawan Lama mendiversifikasi usaha dan membangun ekosistem (pusat perbelanjaan beserta toko-tokonya milik sendiri). Contohnya, Living Plaza Balikpapan dan Living Plaza Banjarmasin.
Pada 2018, perusahaan ini mengembangkan format mini dengan nama ACE Xpress, toko pertamanya sendiri dibuka di Tangcity Mall.[5]
Kini, gurita bisnis Kawan Lama berkembang pesat. Selain pusat perbelanjaan, Kawan Lama juga terjun ke bisnis perhotelan, dan F&B.
Setelah mengganti nama perusahaan menjadi PT Aspirasi Hidup Indonesia (AHI), ACE Indonesia resmi mengganti identitasnya menjadi AZKO pada 1 Januari 2025.
Perubahan ini menandai perjalanan baru Grup Kawan Lama yang akhirnya mengakhiri lisensi ACE setelah membuka gerai pertamanya pada 1995.
Nama Azko sendiri memiliki filosofi terkait dengan variasi produk yang ditawarkan, mulai dari a-z, dengan koleksi, layanan komprehensif, dan kolaboratif. Slogan yang awalnya merupakan the helpful place kini diubah menjadi your home life improvement partner.
Azko juga akan hadir dengan konsep toko yang lebih modern dan futuristik dibanding sebelumnya. Warna merah dan putih akan tetap menjadi ciri khas. Rencananya, gerai Azko Living World Alam Sutera akan percontohan konsep baru ini, Hingga akhir 2024, Azko sudah memiliki kurang lebih 240 toko di puluhan kota di Indonesia.
Bagaimana dengan pendapat kalian sebagai pembaca tulisan ini? Merasa senang dengan perubahan identitas ini? Sedih? Atau justru bingung kenapa ACE harus diubah namanya?
REFERENSI
[1] - Hilmi, M. Y. (1996). Tenant Lebih Suka Mal terbaru. Warta Ekonomi No.10, 20.
[2], [3] - Panji Masyaarakat (1998). Tak Hanya Jual Produk Luar. Panji Masyarakat Volume 3, 4. https://books.google.co.id/books?newbks=0&redir_esc=y&hl=id&id=4nobAQAAMAAJ&dq=
[4] - Tanoso, H. (2011). ACE Hardware Terbesar Dunia Hadir di Tangerang. Marketing Indonesia. https://marketing.co.id/ace-hardware-terbesar-dunia-hadir-di-tangerang/
[5] -TangCity Mall (2018). Konsep Gerai Ace Xpress Pertama di Indonesia Hadir di Kota Tangerang. Kontan Press Release. https://pressrelease.kontan.co.id/release/konsep-gerai-ace-xpress-pertama-di-indonesia-hadir-di-kota-tangerang
Komentar
Posting Komentar